DELAPANTOTO – Sebuah jembatan di kawasan Karawang yang telah menjadi akses penting bagi para pengguna motor selama lebih dari 15 tahun, akhirnya diputuskan akan dibongkar. Keputusan ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat, terutama warga yang sudah mengandalkan jembatan tersebut sebagai jalur alternatif sehari-hari.
Meski tampak masih fungsional, ternyata ada sejumlah alasan teknis dan administratif yang mendasari rencana pembongkaran ini.
Jembatan Dibangun Secara Darurat
Menurut keterangan dari berbagai sumber lokal, jembatan tersebut awalnya dibangun sebagai jalur darurat atau akses sementara. Fungsinya dulu hanyalah untuk mendukung kegiatan proyek konstruksi di sekitar wilayah tersebut. Namun seiring waktu, jembatan itu terus digunakan masyarakat karena praktis dan menghemat waktu tempuh.
Sayangnya, karena tidak dibangun sebagai infrastruktur permanen, struktur jembatan tidak memenuhi standar keselamatan jangka panjang.
Kondisi Fisik Sudah Tidak Layak
Setelah digunakan selama lebih dari satu dekade, struktur jembatan mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Beberapa bagian mengalami keropos, pelat besi aus, dan sambungan mulai longgar. Pemeriksaan teknis terakhir menyatakan bahwa jembatan berpotensi membahayakan pengguna jika tetap dibiarkan aktif tanpa perbaikan besar.
Tidak Masuk Daftar Aset Resmi Pemerintah Daerah
Fakta lain yang menjadi alasan pembongkaran adalah bahwa jembatan tersebut tidak tercatat dalam aset resmi pemerintah daerah. Artinya, tidak ada anggaran pemeliharaan rutin, tidak ada standar pengawasan berkala, dan secara hukum keberadaannya bisa dikategorikan sebagai fasilitas non-resmi yang berisiko tinggi.
Proyek Infrastruktur Baru Akan Dibangun
Dalam waktu dekat, wilayah sekitar jembatan direncanakan akan menjadi lokasi pengembangan infrastruktur baru, seperti saluran irigasi, jalan lingkungan, atau perluasan pemukiman. Keberadaan jembatan darurat ini justru dinilai mengganggu perencanaan tata ruang dan bisa menimbulkan masalah hukum jika tidak segera ditertibkan.
Warga Diminta Gunakan Jalur Resmi
Sebagai tindak lanjut, pemerintah setempat menghimbau warga untuk mulai menggunakan jalur alternatif yang telah diresmikan dan dibangun dengan standar keselamatan yang sesuai. Meski lebih jauh beberapa kilometer, jalur tersebut dinilai lebih aman dan memiliki fasilitas penunjang yang memadai.
Penutup
Jembatan yang sudah digunakan pemotor selama 15 tahun di Karawang memang punya nilai historis dan fungsional, namun jika tidak memenuhi aspek keselamatan dan legalitas, pembongkaran menjadi langkah yang tak bisa dihindari. Demi keselamatan bersama, penting bagi masyarakat untuk memahami alasan di balik kebijakan ini, dan ikut mendukung solusi jangka panjang yang telah direncanakan pemerintah.
Sumber: linkgame24.com